Hai, hai! Kalau soal mood swing, siapa sih yang gak tau?
Banyak juga kan dari Sobat Sona yang pernah mengalami mood swing? Untuk selengkapnya, mood swing itu apa sih? Mood swing adalah perubahan suasana hati yang berlangsung cepat atau sebuah kondisi yang membuat seseorang tiba-tiba merasa sedih setelah awalnya sedang merasa senang (Zuhrotunida, 2017). Pada beberapa orang, bisa mengalaminya tanpa sebab yang jelas. Walaupun seperti itu, terdapat penyebab dari mood swing seperti adanya kondisi hormon mood atau suasana hati yang merupakan keadaan dimana individu berinteraksi dengan orang lain berdasarkan suasana hati mereka. Namun ketika perubahan suasana hati ini berlangsung secara lebih sering dan ekstrem, dapat mengakibatkan stres yang merupakan respons terhadap seseorang secara fisik dan mental. Tanda-tanda mood swing adalah ketika seseorang merasa senang dan bahagia, kemudian merasa sedih dan terpuruk di kemudian hari. Merupakan hal yang normal dan umum terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Seperti seorang individu yang mulanya merasa senang dan bahagia, kemudian mengalami perubahan suasana hati yang dipicu oleh sesuatu yang membuat stres di tempat kerja (Prayoga, 2016). Untuk mengatasi mood swing, ada beberapa hal yang dapat dilakukan seperti : 1. Memperhatikan makanan dan minuman yang dikonsumsi, memakan makanan yang bergizi dan menghindari minuman kafein atau manis. 2. Luangkan waktu kepada diri sendiri untuk berpikir, menerima dan memaafkan kekurangan yang dimiliki serta kehidupan yang sedang dijalani. 3. Mengingat kebesaran Tuhan adalah kunci utama dalam mengatasi masalah yang sedang dihadapi sesuai dengan agama yang dianut masing-masing individu. “Never think you are weak if you cry. Every tear is replaced with wisdom and strength.” –Bryant McGill Sumber : Prayoga, I. K., Dira, A., Ayu, A., & Wahyuni, S. (2016). Prevalensi Dan Faktor Risiko Depresi Postpartum Di Kota Denpasar Menggunakan Edinburgh Postnatal Depression Scale 5(7), 5–9. Zuhrotunida, & Yudiharto, A. (2017). Hubungan Dukungan Keluarga DenganKecemasan Ibu Hamil Menghadapi Proses Persalinan Di Puskesmas Kecamatan Mauk Kabupaten Tangerang. 2, 60–70. Retrieved from http://ir.obihiro.ac.jp/dspace/handle/10322/3933.
0 Comments
Bertepatan dengan hari ulang tahun Mahatma Gandhi pada tanggal 2 Oktober lalu kita telah
bersama memeringati hari tanpa kekerasan internasional, meski demikian fenomena kekerasan masih berlangsung setiap saat dan dapat kita lihat dalam lingkungan keluarga atau masyarakat. Kekerasan adalah penggunaan kekuatan fisik dan kekuasaan ancaman atau tindakan terhadap diri sendiri, perorangan atau masyarakat. Kekerasan merupakan tindakan manusia yang merusak hubungan antara manusia itu sendiri yang terjadi akibat alam sadar dan tidak sadar seseorang sudah terganggu. Purnianti dan Kolibonso membagi kekerasan ke dalam 3 jenis tindakan yaitu: a. Kekerasan fisik, yaitu tindakan yang bertujuan melukai, menyiksa atau menganiaya orang lain. b. Kekerasan non-fisik, yaitu tindakan yang bertujuan merendahkan citra atau kepercayaan diri seorang c. Kekerasan psikologis atau jiwa, yaitu tindakan yang bertujuan mengganggu atau menekan emosi korban. Berbagai tindakan kekerasan baik secara fisik, seksual, dan psikologis menimbulkan dampak negatif yang serius pada korban, bahkan dapat menimbulkan pengalaman traumatis yang mendalam. Berikut beberapa akibat buruk kekerasan terhadap kesehatan psikologis. 1. Tindakan kekerasan dapat merusak perkembangan otak dan merusak bagian dari sistem saraf khususnya pada anak. Anak yang terpapar kekerasan dapat tumbuh menjadi pribadi penuh kecemasan, kurang percaya diri, pesimis, atau sebaliknya menjadi anak yang penuh dengan pemberontakan, agresif, dan ada kecenderungan berperilaku buruk di masa depan 2. Menurut Suryakusuma, efek psikologis penganiayaan lebih parah dibanding efek fisiknya. Efek psikologis tersebut mencakup rasa takut, cemas, letih, kelainan stress post traumatic, serta gangguan makan dan tidur. Selain itu, tindakan kekerasan yang terjadi dalam rumah tangga khususnya terhadap istri dapat menyebabkan terganggunya kesehatan reproduksi secara biologis yang berdampak pada kehidupan sosialnya. Istri yang teraniaya cenderung mengisolasi diri dan menarik diri karena berusaha menyembunyikan bukti penganiayaan mereka. 3. Menurut Noorkasiani, Heryati & Ismail gejala yang sering muncul pada korban kekerasan yakni muncul ketakutan ketika membicarakan kekerasan, perasaan tidak berdaya, menyalahkan diri sendiri, dan merasa harga diri rendah. Jika kekerasan hati memiliki pasal hukum maka seluruh dunia akan menjadi penjaranya ~vini sadewa~ Hi Sobat Sona, balik lagi sama Fakta Psikologi.
Kali ini bahasan kita adalah panic attack, pasti Sobat Sona cukup familiar dengan hal ini. Langsung saja, berikut ulasannya... Panic attack atau serangan panik merupakan gangguan yang saat ini umum dan serius dialami oleh generasi milenial dan gen Z, dilansir dari Ualberta.ca. Serangan panik merupakan ketakutan intens yang disebabkan oleh berbagai hal. Bahkan hal yang terbilang sepele seperti mendengar kata khusus misal tupai, dsb. Meski bukan termasuk penyakit mengancam, namun serangan panik ini dapat menggiring berbagai penyakit mental lainnya. Adapun beberapa kategori yang dialami ketika mendapat serangan panik adalah : 1. Susah bernapas 2. Berkeringat 3. Jantung berdegup kencang 4. Sakit di dada 5. Tremor 6. Pingsan Penyebab dari serangan panik sangat beragam namun dapat dikategorikan secara sederhana yakni faktor keturunan, kesehatan jasmani, serta kestabilan emosional. Adapun penanganannya dapat dilakukan oleh profesional dengan menggunakan berbagai macam terapi sesuai dengan kebutuhan. “When you confront the monster you fear the most, you'll defeat your fears.” David D. Burns Sumber : Mcmaster, G. (2020). Folio: Millennials and Gen Z are more anxious than previous generations: here’s why. Retrieved from University of Alberta: https://www.ualberta.ca/folio/2020/01/millennials-and-gen-z-are-more-anxious-than- previous-generations-heres-why.html V. Karthikeyan, G. N. (2020). A Study Of Panic Attack Disorder In Human Beings And Different Treatment Methods. Journal of Critical Reviews, 7(8), 1166-1169. doi:10.31838/jcr.07.08.243 Siapa nih yang suka bohong? Atau siapa nih yang gak suka dibohongin?
Kali ini Persona akan membahas mengenai kebohongan dalam psikologi, yuk simak penjelasan berikut! Dalam kajian psikologis, seseorang yang senang melakukan kebohongan, mengarang, dan merekayasa cerita namun tidak sesuai dengan kenyataan serta dilakukan dengan sengaja disebut mythomania. Ernest Dupre (dalam Morrisan, 2013) mengemukakan mythomania adalah gangguan kejiwaan manusia yang ditandai dengan kebiasaan bohong dalam masyarakat. Pada umumnya, orang yang mempunyai masalah tersebut tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri untuk mewujudkan apa yang diinginkan. Seseorang yang mengalami mythomania akan mengubah fakta-fakta dengan cara membohongi orang lain tanpa ada keraguan sediktipun. Tujuan penderita mythomania melakukan hal ini agar orang lain dapat percaya terhadap penjelasan yang salah. Berikut beberapa alasan seseorang melakukan kebohongan seperti yang dijelaskan oleh Ekman (2009: 37). 1. Untuk menghindari hukuman. 2. Untuk mewujudkan imbalan dari orang lain. 3. Untuk melindungi diri dari orang lain agar tidak dihukum. 4. Untuk melindungi diri sendiri agar terhindar dari ancaman fisik. 5. Untuk mendapat perhatian dari orang lain. 6. Untuk menjauhi masa lalu. 7. Untuk menjaga rahasia tanpa memberi infromasi kepada orang lain. 8. Sebagai simbol praktik kekuasaan terhadap orang lain. Hai Sobat Sona,
Beberapa waktu lalu tepatnya pada tanggal 10 September, kita memperingati Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia. Ini menandakan betapa pentingnya kesehatan mental untuk kehidupan. Oleh karena itu, untuk menunjukkan dukungan yuk simak paparan berikut! Kesehatan mental sudah menjadi momok yang utama dibicarakan lho dalam Psikologi Islam, mungkin kita tidak asing dengan ilmuan Psikologi Islam yakni Abu Zayd al-Balkhi. Beliau merupakan tokoh Islam yang terkenal meyakini adanya gangguan jiwa, bahkan beliau mengklasifikasikan gangguan kejiwaan menjadi 4 macam yakni marah, teror (takut), depresi (sedih), dan obsesi. Setiap gangguan memiliki kekhasan tersendiri yang intinya akan mengurangi kenikmatan dan kebermaknaan hidup kita di dunia. Sehingga adapun saran yang dipaparkan al-Balkhi untuk mencegah hal tersebut ada 2 yakni strategi internal dan eksternal. Strategi eksternal contohnya adalah melindungi jiwa dari segala hal yang memicu kekhawatiran atau menimbulkan emosi negatif misal mengontrol tontonan Youtube dengan hal positif alih-alih hal yang konfrontatif. Strategi internal yakni dengan dengan melibatkan kesadaran kita dengan menormalisasikan jika manusia merupakan makhluk yang mudah terlena akan dunia jadi wajar jika selalu mengejar duniawi namun perlu dipahami jika semakin kita menuntut dunia maka semakin rentan kita terkena gangguan kejiwaan dan apabila kita sedikit terganggu maka perlu kita menoleransi gangguan secara bertahap dan melakukan kontrol. Apa yang dipaparkan tidak untuk menjustifikasi keadaan Sobat Sona, namun semata-mata untuk edukasi. Perlu diingat untuk jangan segan menemui profesional jika merasa ada yang tidak beres dengan diri ya! Apa yang kamu rasakan adalah nyata. Semoga bermanfaat. “In their hearts is a disease” - Abu Zayd al-Balkhi - References al-Balkhī, A. Z. (2013). Sustenance of the Soul: The Cognitive Behavior Therapy of A Ninth Century Physican. (M. Badri, Trans.) London: International Institute of Islamic Thought. doi:10.2307/j.ctvh4zfhk Halo sobat sona!
Bagaimana kabarnya? Hari ini akan ada info menarik loh mengenai altschmerz. Yuk simak penjelasannya! Altschmerz merupakan satu di antara banyak istilah psikologi untuk menggambarkan perasaan yang sulit dijelaskan. Altschmerz berarti kekhawatiran akan suatu hal yang sama sampai membuat seseorang tidak tertarik lagi akan hal tersebut namun masih meninggalkan kekhawatiran. Dalam bahasa Indonesia altschmerz bermakna sebagai rasa letih yang berlebih terhadap suatu masalah yang sudah berlangsung sangat lama. Dikutip dari urbandictionary, altschmerz disebut berasal dari bahasa Jerman, yaitu weltschmerz. Welt berarti world, dan schmerz berarti pain, sehingga secara harfiah diterjemahkan sebagai "world pain". Terdapat beberapa ciri seseorang dengan altschmerz yaitu: 1. Merasa khawatir yang berlebih terhadap seseorang. Perasaan khawatir ini muncul terhadap sesorang yang dianggap istimewa namun pada kenyataannya tidak terdapat hubungan yang berarti di antara keduanya. Misalnya seperti pada masalah percintaan, seseorang yang menganggap teman dekatnya adalah orang yang istimewa sehingga dalam hati kecil mengatakan “Duh, aku gamau kehilangan orang ini! Aku gak mau dia jadi milik orang lain?” orang tersebut akan merasa takut jika jodohnya bukanlah orang yang dianggap istimewa dan takut jika orang tersebut akan diambil orang lain. 2. Mencoba menghapuskan perasaan khawatir yang melanda diri sendiri. Seseorang akan mencari kegiatan-kegiatan atau sesuatu hal yang dapat menghapuskan rasa khawatirnya sekalipun hal tersebut dapat menyiksa dirinya. 3. Memaksakan diri untuk yakin bahwa telah berhasil melupakan seseorang. Seorang dengan altschmerz akan berusaha bahkan memaksakan dirinya untuk meyakini bahwa ia telah berhasil melupakan seseorang, sedangkan pada kenyataanya ia masih merasa khawatir dan selalu memikirkan orang tersebut. Altschmerz (n) weariness with the same old issues that you’ ve always had the same boring flaws and axieties you’ ve been gnawing on for years Ibadah wajib yang dilakukan oleh umat Islam pada bulan suci Ramadan yaitu puasa.
Selain puasa wajib pada bulan Ramadan, ada juga puasa sunah. Salah satu puasa sunah yaitu puasa tasua dan asyura yang dilaksanakan pada tanggal 9 dan 10 Muharram 1443 H atau pada tanggal 18 dan 19 Agustus 2021. Ayoo, kemarin Sobat Sona ikutan puasa sunah ga nih? Selain suatu bentuk ibadah, puasa juga penting untuk membentuk kepribadian sehat yang berkaitan dengan Psikologi loh! Nih, kita simak ya.. Dimensi spiritual puasa tercermin pada dorongan pengendalian hawa nafsu sebagai upaya dari nilai-nilai ketuhanan dalam tingkah laku keseharian. Sementara pada dimensi psikologisnya, dapat dilihat pada dampak psikologisnya yang diakibatkanoleh pencegahan makan, minum dan perbuatan tercela. Kepribadian sehat dalam Psikologi Sufi (pengetahuan tasawuf dalam Islam) dikenal dengan kepribadian muthmainnah yaitu kepribadian yang telah diberi kesempurnannur kalbu, sehingga dapat meninggalkan sifat-sifat tercela dan mencintai sifat-sifat yang terpuji. Kepribadian sehat berdasarkan pemikiran Al-Ghazali lebih ditentukan oleh motivasi yang berbasis al fadhilah wa kamal al nafs, seperti sabar, syukur, ikhlas, jujur, mawas diri, kebajikan jiwa, dan kebaikan hati. Terdapat juga kepribadian sehat menurut Maslow yang merupakan keadaan psikologis yang selalu termotivasi oleh higher motivation (motivasi dalam psikologi humanistik Maslow) dalam bentuk rasa cinta kebenaran, kebaikan, keindahan, kesatuan, kesempurnaan, keadilan, ketentraman, kesederhanaan dan kejenakaan. Konsep-konsep kepribadian sehat dari tokoh Islam dan tokoh psikologi amatrelevan bila dihadapkan dengan hakikat puasa yang lebih menaruh perhatian pada pengembangan kepribadian yang sehat secara psikologis dan mental. Hakikat puasa dalam psikologi adalah proses pengendalian diri untuk tidak melakukan tingkah laku negatif yang digerakkan oleh motivasi syaithaniah (sifat kesetanan), yang dalam terminologi Al-Ghazali disebut: “qahr al syahawat li ‘aduww Allah”. Jika proses pengendalian diri ini dapat dilakukan secara baik, maka tidak mustahil akan melahirkan potensi positif menurut visi Bastaman disebut kualitas insani dalam bentuk kesadaran akan pengembangan diri, dan hasrat untuk hidup bermakna. Kedua faktor psikologis ini merupakan tanda bagi kepribadian sehat. Adapaun puasa ideal yang diketengahkan Al-Ghazali yaitu menjaga seluruh organ tubuh manusia agar tidak melakukan dosa, dengan cara : (1) Tidak melihat apa yang dibenci Allah. (2) Menjaga lisan dari berdusta, mengumpat, menyebarkan fitnah, berkata keji dan kasar. (3) Mengendalikan pendengaran dari segala sesuatu yang tercela. (4) Menjaga kaki dan tangan dari perbuatan yang negatif dan menjaga perut dari makanan dan minuman yang diharamkan. (5) Menghindari makan berlebihan. (6) Menciptakan suasana hati agar selalu berhubungan dengan Allah sesudahberbuka. Dengan adanya perasaan syukur, sabar dan tabah dalam menghadapi kehidupan sehari- hari, selain merupakan nilai keutamaan yang selalu mendasari kepribadian sehat, namun juga merupakan sifat-sifat orang yang telah sampai pada level aktualisasi diri atau perkembangan psikologis yang amat matang. Demikian indikasi hubungan antara puasa dan kepribadian sehat. The ability to be in the present moment is a major component of mental wellness. -Abraham Maslow- Ketika mendengar kata “avoidant” sebagian dari kita mungkin mengasosiasikannya dengan
kabur, lari, atau menghindar. Tapi apa benar seperti itu? Yuk simak bahasan berikut! Perilaku avoidant memiliki kaitan erat dengan gangguan kepribadian sehingga pada bahasan kali ini konteks yang kita gunakan adalah avoidant dalam avoidant personality disorder (AVPD). Menurut Hallmark, salah satu ciri utama dari AVPD adalah pola mendalam dan persisten yang menghalangi seseorang untuk bersosialisasi, selalu merasa kurang, dan hipersensitif pada kritikan atau evaluasi negatif. Adapun perilaku yang ditampakkan oleh penderita AVPD ialah cenderung menghindari interaksi sosial, adanya perasaan konsisten jika diri merasa tidak diinginkan secara sadar maupun tidak sehingga individu akan mengisolasi diri. Seseorang dengan AVPD akan merasakan dampak pada kegiatan sehari-harinya seperti kesulitan untuk membeli kebutuhan pokok, kesulitan untuk belajar, memiliki kepercayaan diri rendah, dan rentan terhadap penyakit utamanya penyakit mental. Mengingat AVPD merupakan bagian dari gangguan kepribadian maka diagnosa dan penanganannya pun membutuhkan campur tangan pakar, terlebih gangguan kepribadian merujuk pada pola kepribadian tidak sehat yang mencakup pola berpikir, keberfungsian hidup, dan perilaku. Meski demikian, banyak penelitian yang menyebutkan bahwa penanganan AVPD dapat berhasil melalui terapi yang tepat dan konsisten. There is only one happiness in life, to love and be loved - George Sand- Sumber : Weinbrecht, A., Schulze, L., Boettcher, J., & Renneberg, B. (2016). Avoidant Personality Disorder: a Current Review. Current Psychiatry Reports, 18(3). doi:10.1007/s11920-016- 0665-6 Delusi adalah salah satu simptom utama pada skizofrenia. Delusi persekutorik adalah salah satu jenis delusi yang paling banyak ditemui pada individu dengan skizofrenia. Individu dengan delusi, mempunyai keyakinan yang tidak rasional dan tidak sejalan dengan latar budaya individu tersebut. Delusi persekutorik menurut Freeman dan Garety dijelaskan sebagai keyakinan individu bahwa dirinya berada dalam bahaya; atau akan mengalami sesuatu yang bahaya bagi dirinya; atau orang lain mempunyai intensi untuk menyakiti dirinya. Individu dengan delusi ini, secara konstan merasa dalam bahaya, dan menyebabkan dirinya menjadi cemas dan depresi.
Delusi penyiksaan (persecutory delusion) merupakan keyakinan yang salah bahwa dirinya atau orang yang dicintainya telah disiksa, dikuntit, atau menjadi korban konspirasi orang-orang. Misalnya yakin bahwa agen-agen inteligen dan polisi berkonspirasi untuk menangkap dirinya dalam suatu operasi tiba-tiba. Delusi persekutorik dimulai dengan precipitant event (peristiwa pencetus). Precipitant event mengacu pada pengalaman traumatik, pengalaman personal yang signifikan, atau penyalahgunaan obat-obatan. Pengalaman tersebut menimbulkan anomalous experience (pengalaman anomali). Anomalous experience mengacu pada pengalaman internal atau eksternal yang mana individu sulit menginterpretasikan dan menimbulkan kekacauan mentalnya. Contohnya adalah halusinasi (auditori, visual, dsb). Bagaimana membantu seseorang dengan persecutory delusion? Inilah yang dapat kamu lakukan untuk membantu : a. Mendengarkan Meskipun sulit, dengan mendengarkan dapat membantu mereka merasa dihormati dan dipahami. b. Hindari memperdebatkan atau mendukung delusi mereka Ketika delusi seseorang diperdebatkan, mereka akan lebih mempercayainya. c. Arahkan kembali situasi Alih-alih melawan atau mendukung delusi mereka, bagilah sudut pandang yang berbeda pada mereka. Misalnya, jika seseorang yakin ada mobil yang diparkir memata-matai mereka, sebutkan kemungkinan pengemudinya sedang berbelanja di toko. d. Jadilah suportif Sangat penting untuk bersikap suportif dan tidak menghakimi, bahkan ketika delusi terkendali. “Delusions, like dreams, are dispelled by our awaking to the stern realities of life” -Alexander Robert Charles Dallas- Lucanti, S. I. Efek Bimbingan Rohani Islam Pada Penderita Skizofrenia Usia Lanjut Di Rs. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor (Bachelor's thesis, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta). https://psychology.binus.ac.id/2016/07/22/pembentukan-delusi-presekutorik/ Kesan pertama waktu ketemu dia sih…
Kalian pasti sering kan mendengar penyebutan first impression atau pandangan kalian kepada seseorang yang baru ditemui berupa fisik, sifat, barang yang dikenakan, dll. Dalam psikologi hal itu disebut hello effect yaitu kemunculan penilaian terhadap kepribadian seseorang berdasarkan kesan pertama. Istilah ini pertama kali muncul sekitar tahun 1920 melalui ulasan yang ditulis oleh seorang psikolog bernama Edward Lee Thorndike. Thorndike menyebutkan hello effect ini terjadi apabila penilaian terhadap kualitas seseorang muncul melalui generalisasi salah satu karakternya saja. Seperti ketika melihat seseorang yang mengenakan kacamata, terkesan orang yang cerdas atau seseorang yang tidak murah senyum terkesan orang yang tidak baik hati. Namun, penilaian dari kesan pertama ini tidak pasti kebenarannya. Jika ingin mengetahui kepribadian seseorang maka lebih baik untuk mengenalnya terlebih dahulu agar tidak ada kesan negatif. ‘Warna memudar, kuil runtuh, kerajaan jatuh, tapi kata-kata bijak bertahan’ -Edward L. Thorndike- Referensi : Wardani, R. P. (2019). Studi eksperimental halo effect dalam penilaian risiko bisnis klien pada auditor berpengalaman. Jurnal Online Insan Akuntan, 4(1), 55-72. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
April 2022
Categories |