Delusi adalah salah satu simptom utama pada skizofrenia. Delusi persekutorik adalah salah satu jenis delusi yang paling banyak ditemui pada individu dengan skizofrenia. Individu dengan delusi, mempunyai keyakinan yang tidak rasional dan tidak sejalan dengan latar budaya individu tersebut. Delusi persekutorik menurut Freeman dan Garety dijelaskan sebagai keyakinan individu bahwa dirinya berada dalam bahaya; atau akan mengalami sesuatu yang bahaya bagi dirinya; atau orang lain mempunyai intensi untuk menyakiti dirinya. Individu dengan delusi ini, secara konstan merasa dalam bahaya, dan menyebabkan dirinya menjadi cemas dan depresi.
Delusi penyiksaan (persecutory delusion) merupakan keyakinan yang salah bahwa dirinya atau orang yang dicintainya telah disiksa, dikuntit, atau menjadi korban konspirasi orang-orang. Misalnya yakin bahwa agen-agen inteligen dan polisi berkonspirasi untuk menangkap dirinya dalam suatu operasi tiba-tiba. Delusi persekutorik dimulai dengan precipitant event (peristiwa pencetus). Precipitant event mengacu pada pengalaman traumatik, pengalaman personal yang signifikan, atau penyalahgunaan obat-obatan. Pengalaman tersebut menimbulkan anomalous experience (pengalaman anomali). Anomalous experience mengacu pada pengalaman internal atau eksternal yang mana individu sulit menginterpretasikan dan menimbulkan kekacauan mentalnya. Contohnya adalah halusinasi (auditori, visual, dsb). Bagaimana membantu seseorang dengan persecutory delusion? Inilah yang dapat kamu lakukan untuk membantu : a. Mendengarkan Meskipun sulit, dengan mendengarkan dapat membantu mereka merasa dihormati dan dipahami. b. Hindari memperdebatkan atau mendukung delusi mereka Ketika delusi seseorang diperdebatkan, mereka akan lebih mempercayainya. c. Arahkan kembali situasi Alih-alih melawan atau mendukung delusi mereka, bagilah sudut pandang yang berbeda pada mereka. Misalnya, jika seseorang yakin ada mobil yang diparkir memata-matai mereka, sebutkan kemungkinan pengemudinya sedang berbelanja di toko. d. Jadilah suportif Sangat penting untuk bersikap suportif dan tidak menghakimi, bahkan ketika delusi terkendali. “Delusions, like dreams, are dispelled by our awaking to the stern realities of life” -Alexander Robert Charles Dallas- Lucanti, S. I. Efek Bimbingan Rohani Islam Pada Penderita Skizofrenia Usia Lanjut Di Rs. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor (Bachelor's thesis, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta). https://psychology.binus.ac.id/2016/07/22/pembentukan-delusi-presekutorik/
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
April 2022
Categories |