Hi Sobat Sona, balik lagi sama Fakta Psikologi.
Kali ini bahasan kita adalah panic attack, pasti Sobat Sona cukup familiar dengan hal ini. Langsung saja, berikut ulasannya... Panic attack atau serangan panik merupakan gangguan yang saat ini umum dan serius dialami oleh generasi milenial dan gen Z, dilansir dari Ualberta.ca. Serangan panik merupakan ketakutan intens yang disebabkan oleh berbagai hal. Bahkan hal yang terbilang sepele seperti mendengar kata khusus misal tupai, dsb. Meski bukan termasuk penyakit mengancam, namun serangan panik ini dapat menggiring berbagai penyakit mental lainnya. Adapun beberapa kategori yang dialami ketika mendapat serangan panik adalah : 1. Susah bernapas 2. Berkeringat 3. Jantung berdegup kencang 4. Sakit di dada 5. Tremor 6. Pingsan Penyebab dari serangan panik sangat beragam namun dapat dikategorikan secara sederhana yakni faktor keturunan, kesehatan jasmani, serta kestabilan emosional. Adapun penanganannya dapat dilakukan oleh profesional dengan menggunakan berbagai macam terapi sesuai dengan kebutuhan. “When you confront the monster you fear the most, you'll defeat your fears.” David D. Burns Sumber : Mcmaster, G. (2020). Folio: Millennials and Gen Z are more anxious than previous generations: here’s why. Retrieved from University of Alberta: https://www.ualberta.ca/folio/2020/01/millennials-and-gen-z-are-more-anxious-than- previous-generations-heres-why.html V. Karthikeyan, G. N. (2020). A Study Of Panic Attack Disorder In Human Beings And Different Treatment Methods. Journal of Critical Reviews, 7(8), 1166-1169. doi:10.31838/jcr.07.08.243
0 Comments
Siapa nih yang suka bohong? Atau siapa nih yang gak suka dibohongin?
Kali ini Persona akan membahas mengenai kebohongan dalam psikologi, yuk simak penjelasan berikut! Dalam kajian psikologis, seseorang yang senang melakukan kebohongan, mengarang, dan merekayasa cerita namun tidak sesuai dengan kenyataan serta dilakukan dengan sengaja disebut mythomania. Ernest Dupre (dalam Morrisan, 2013) mengemukakan mythomania adalah gangguan kejiwaan manusia yang ditandai dengan kebiasaan bohong dalam masyarakat. Pada umumnya, orang yang mempunyai masalah tersebut tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri untuk mewujudkan apa yang diinginkan. Seseorang yang mengalami mythomania akan mengubah fakta-fakta dengan cara membohongi orang lain tanpa ada keraguan sediktipun. Tujuan penderita mythomania melakukan hal ini agar orang lain dapat percaya terhadap penjelasan yang salah. Berikut beberapa alasan seseorang melakukan kebohongan seperti yang dijelaskan oleh Ekman (2009: 37). 1. Untuk menghindari hukuman. 2. Untuk mewujudkan imbalan dari orang lain. 3. Untuk melindungi diri dari orang lain agar tidak dihukum. 4. Untuk melindungi diri sendiri agar terhindar dari ancaman fisik. 5. Untuk mendapat perhatian dari orang lain. 6. Untuk menjauhi masa lalu. 7. Untuk menjaga rahasia tanpa memberi infromasi kepada orang lain. 8. Sebagai simbol praktik kekuasaan terhadap orang lain. Hai Sobat Sona,
Beberapa waktu lalu tepatnya pada tanggal 10 September, kita memperingati Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia. Ini menandakan betapa pentingnya kesehatan mental untuk kehidupan. Oleh karena itu, untuk menunjukkan dukungan yuk simak paparan berikut! Kesehatan mental sudah menjadi momok yang utama dibicarakan lho dalam Psikologi Islam, mungkin kita tidak asing dengan ilmuan Psikologi Islam yakni Abu Zayd al-Balkhi. Beliau merupakan tokoh Islam yang terkenal meyakini adanya gangguan jiwa, bahkan beliau mengklasifikasikan gangguan kejiwaan menjadi 4 macam yakni marah, teror (takut), depresi (sedih), dan obsesi. Setiap gangguan memiliki kekhasan tersendiri yang intinya akan mengurangi kenikmatan dan kebermaknaan hidup kita di dunia. Sehingga adapun saran yang dipaparkan al-Balkhi untuk mencegah hal tersebut ada 2 yakni strategi internal dan eksternal. Strategi eksternal contohnya adalah melindungi jiwa dari segala hal yang memicu kekhawatiran atau menimbulkan emosi negatif misal mengontrol tontonan Youtube dengan hal positif alih-alih hal yang konfrontatif. Strategi internal yakni dengan dengan melibatkan kesadaran kita dengan menormalisasikan jika manusia merupakan makhluk yang mudah terlena akan dunia jadi wajar jika selalu mengejar duniawi namun perlu dipahami jika semakin kita menuntut dunia maka semakin rentan kita terkena gangguan kejiwaan dan apabila kita sedikit terganggu maka perlu kita menoleransi gangguan secara bertahap dan melakukan kontrol. Apa yang dipaparkan tidak untuk menjustifikasi keadaan Sobat Sona, namun semata-mata untuk edukasi. Perlu diingat untuk jangan segan menemui profesional jika merasa ada yang tidak beres dengan diri ya! Apa yang kamu rasakan adalah nyata. Semoga bermanfaat. “In their hearts is a disease” - Abu Zayd al-Balkhi - References al-Balkhī, A. Z. (2013). Sustenance of the Soul: The Cognitive Behavior Therapy of A Ninth Century Physican. (M. Badri, Trans.) London: International Institute of Islamic Thought. doi:10.2307/j.ctvh4zfhk |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
April 2022
Categories |