Halo sobat sona!
Bagaimana kabarnya? Hari ini akan ada info menarik loh mengenai altschmerz. Yuk simak penjelasannya! Altschmerz merupakan satu di antara banyak istilah psikologi untuk menggambarkan perasaan yang sulit dijelaskan. Altschmerz berarti kekhawatiran akan suatu hal yang sama sampai membuat seseorang tidak tertarik lagi akan hal tersebut namun masih meninggalkan kekhawatiran. Dalam bahasa Indonesia altschmerz bermakna sebagai rasa letih yang berlebih terhadap suatu masalah yang sudah berlangsung sangat lama. Dikutip dari urbandictionary, altschmerz disebut berasal dari bahasa Jerman, yaitu weltschmerz. Welt berarti world, dan schmerz berarti pain, sehingga secara harfiah diterjemahkan sebagai "world pain". Terdapat beberapa ciri seseorang dengan altschmerz yaitu: 1. Merasa khawatir yang berlebih terhadap seseorang. Perasaan khawatir ini muncul terhadap sesorang yang dianggap istimewa namun pada kenyataannya tidak terdapat hubungan yang berarti di antara keduanya. Misalnya seperti pada masalah percintaan, seseorang yang menganggap teman dekatnya adalah orang yang istimewa sehingga dalam hati kecil mengatakan “Duh, aku gamau kehilangan orang ini! Aku gak mau dia jadi milik orang lain?” orang tersebut akan merasa takut jika jodohnya bukanlah orang yang dianggap istimewa dan takut jika orang tersebut akan diambil orang lain. 2. Mencoba menghapuskan perasaan khawatir yang melanda diri sendiri. Seseorang akan mencari kegiatan-kegiatan atau sesuatu hal yang dapat menghapuskan rasa khawatirnya sekalipun hal tersebut dapat menyiksa dirinya. 3. Memaksakan diri untuk yakin bahwa telah berhasil melupakan seseorang. Seorang dengan altschmerz akan berusaha bahkan memaksakan dirinya untuk meyakini bahwa ia telah berhasil melupakan seseorang, sedangkan pada kenyataanya ia masih merasa khawatir dan selalu memikirkan orang tersebut. Altschmerz (n) weariness with the same old issues that you’ ve always had the same boring flaws and axieties you’ ve been gnawing on for years
0 Comments
Ibadah wajib yang dilakukan oleh umat Islam pada bulan suci Ramadan yaitu puasa.
Selain puasa wajib pada bulan Ramadan, ada juga puasa sunah. Salah satu puasa sunah yaitu puasa tasua dan asyura yang dilaksanakan pada tanggal 9 dan 10 Muharram 1443 H atau pada tanggal 18 dan 19 Agustus 2021. Ayoo, kemarin Sobat Sona ikutan puasa sunah ga nih? Selain suatu bentuk ibadah, puasa juga penting untuk membentuk kepribadian sehat yang berkaitan dengan Psikologi loh! Nih, kita simak ya.. Dimensi spiritual puasa tercermin pada dorongan pengendalian hawa nafsu sebagai upaya dari nilai-nilai ketuhanan dalam tingkah laku keseharian. Sementara pada dimensi psikologisnya, dapat dilihat pada dampak psikologisnya yang diakibatkanoleh pencegahan makan, minum dan perbuatan tercela. Kepribadian sehat dalam Psikologi Sufi (pengetahuan tasawuf dalam Islam) dikenal dengan kepribadian muthmainnah yaitu kepribadian yang telah diberi kesempurnannur kalbu, sehingga dapat meninggalkan sifat-sifat tercela dan mencintai sifat-sifat yang terpuji. Kepribadian sehat berdasarkan pemikiran Al-Ghazali lebih ditentukan oleh motivasi yang berbasis al fadhilah wa kamal al nafs, seperti sabar, syukur, ikhlas, jujur, mawas diri, kebajikan jiwa, dan kebaikan hati. Terdapat juga kepribadian sehat menurut Maslow yang merupakan keadaan psikologis yang selalu termotivasi oleh higher motivation (motivasi dalam psikologi humanistik Maslow) dalam bentuk rasa cinta kebenaran, kebaikan, keindahan, kesatuan, kesempurnaan, keadilan, ketentraman, kesederhanaan dan kejenakaan. Konsep-konsep kepribadian sehat dari tokoh Islam dan tokoh psikologi amatrelevan bila dihadapkan dengan hakikat puasa yang lebih menaruh perhatian pada pengembangan kepribadian yang sehat secara psikologis dan mental. Hakikat puasa dalam psikologi adalah proses pengendalian diri untuk tidak melakukan tingkah laku negatif yang digerakkan oleh motivasi syaithaniah (sifat kesetanan), yang dalam terminologi Al-Ghazali disebut: “qahr al syahawat li ‘aduww Allah”. Jika proses pengendalian diri ini dapat dilakukan secara baik, maka tidak mustahil akan melahirkan potensi positif menurut visi Bastaman disebut kualitas insani dalam bentuk kesadaran akan pengembangan diri, dan hasrat untuk hidup bermakna. Kedua faktor psikologis ini merupakan tanda bagi kepribadian sehat. Adapaun puasa ideal yang diketengahkan Al-Ghazali yaitu menjaga seluruh organ tubuh manusia agar tidak melakukan dosa, dengan cara : (1) Tidak melihat apa yang dibenci Allah. (2) Menjaga lisan dari berdusta, mengumpat, menyebarkan fitnah, berkata keji dan kasar. (3) Mengendalikan pendengaran dari segala sesuatu yang tercela. (4) Menjaga kaki dan tangan dari perbuatan yang negatif dan menjaga perut dari makanan dan minuman yang diharamkan. (5) Menghindari makan berlebihan. (6) Menciptakan suasana hati agar selalu berhubungan dengan Allah sesudahberbuka. Dengan adanya perasaan syukur, sabar dan tabah dalam menghadapi kehidupan sehari- hari, selain merupakan nilai keutamaan yang selalu mendasari kepribadian sehat, namun juga merupakan sifat-sifat orang yang telah sampai pada level aktualisasi diri atau perkembangan psikologis yang amat matang. Demikian indikasi hubungan antara puasa dan kepribadian sehat. The ability to be in the present moment is a major component of mental wellness. -Abraham Maslow- Ketika mendengar kata “avoidant” sebagian dari kita mungkin mengasosiasikannya dengan
kabur, lari, atau menghindar. Tapi apa benar seperti itu? Yuk simak bahasan berikut! Perilaku avoidant memiliki kaitan erat dengan gangguan kepribadian sehingga pada bahasan kali ini konteks yang kita gunakan adalah avoidant dalam avoidant personality disorder (AVPD). Menurut Hallmark, salah satu ciri utama dari AVPD adalah pola mendalam dan persisten yang menghalangi seseorang untuk bersosialisasi, selalu merasa kurang, dan hipersensitif pada kritikan atau evaluasi negatif. Adapun perilaku yang ditampakkan oleh penderita AVPD ialah cenderung menghindari interaksi sosial, adanya perasaan konsisten jika diri merasa tidak diinginkan secara sadar maupun tidak sehingga individu akan mengisolasi diri. Seseorang dengan AVPD akan merasakan dampak pada kegiatan sehari-harinya seperti kesulitan untuk membeli kebutuhan pokok, kesulitan untuk belajar, memiliki kepercayaan diri rendah, dan rentan terhadap penyakit utamanya penyakit mental. Mengingat AVPD merupakan bagian dari gangguan kepribadian maka diagnosa dan penanganannya pun membutuhkan campur tangan pakar, terlebih gangguan kepribadian merujuk pada pola kepribadian tidak sehat yang mencakup pola berpikir, keberfungsian hidup, dan perilaku. Meski demikian, banyak penelitian yang menyebutkan bahwa penanganan AVPD dapat berhasil melalui terapi yang tepat dan konsisten. There is only one happiness in life, to love and be loved - George Sand- Sumber : Weinbrecht, A., Schulze, L., Boettcher, J., & Renneberg, B. (2016). Avoidant Personality Disorder: a Current Review. Current Psychiatry Reports, 18(3). doi:10.1007/s11920-016- 0665-6 Delusi adalah salah satu simptom utama pada skizofrenia. Delusi persekutorik adalah salah satu jenis delusi yang paling banyak ditemui pada individu dengan skizofrenia. Individu dengan delusi, mempunyai keyakinan yang tidak rasional dan tidak sejalan dengan latar budaya individu tersebut. Delusi persekutorik menurut Freeman dan Garety dijelaskan sebagai keyakinan individu bahwa dirinya berada dalam bahaya; atau akan mengalami sesuatu yang bahaya bagi dirinya; atau orang lain mempunyai intensi untuk menyakiti dirinya. Individu dengan delusi ini, secara konstan merasa dalam bahaya, dan menyebabkan dirinya menjadi cemas dan depresi.
Delusi penyiksaan (persecutory delusion) merupakan keyakinan yang salah bahwa dirinya atau orang yang dicintainya telah disiksa, dikuntit, atau menjadi korban konspirasi orang-orang. Misalnya yakin bahwa agen-agen inteligen dan polisi berkonspirasi untuk menangkap dirinya dalam suatu operasi tiba-tiba. Delusi persekutorik dimulai dengan precipitant event (peristiwa pencetus). Precipitant event mengacu pada pengalaman traumatik, pengalaman personal yang signifikan, atau penyalahgunaan obat-obatan. Pengalaman tersebut menimbulkan anomalous experience (pengalaman anomali). Anomalous experience mengacu pada pengalaman internal atau eksternal yang mana individu sulit menginterpretasikan dan menimbulkan kekacauan mentalnya. Contohnya adalah halusinasi (auditori, visual, dsb). Bagaimana membantu seseorang dengan persecutory delusion? Inilah yang dapat kamu lakukan untuk membantu : a. Mendengarkan Meskipun sulit, dengan mendengarkan dapat membantu mereka merasa dihormati dan dipahami. b. Hindari memperdebatkan atau mendukung delusi mereka Ketika delusi seseorang diperdebatkan, mereka akan lebih mempercayainya. c. Arahkan kembali situasi Alih-alih melawan atau mendukung delusi mereka, bagilah sudut pandang yang berbeda pada mereka. Misalnya, jika seseorang yakin ada mobil yang diparkir memata-matai mereka, sebutkan kemungkinan pengemudinya sedang berbelanja di toko. d. Jadilah suportif Sangat penting untuk bersikap suportif dan tidak menghakimi, bahkan ketika delusi terkendali. “Delusions, like dreams, are dispelled by our awaking to the stern realities of life” -Alexander Robert Charles Dallas- Lucanti, S. I. Efek Bimbingan Rohani Islam Pada Penderita Skizofrenia Usia Lanjut Di Rs. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor (Bachelor's thesis, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta). https://psychology.binus.ac.id/2016/07/22/pembentukan-delusi-presekutorik/ |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
April 2022
Categories |