Sebagian dari kita mungkin sudah umum dengan istilah memendam perasaan, namun tahukah Sobat Sona jika memendam perasaan merupakan salah satu kajian psikologi yang mendasar. Yuk simak bahan berikut untuk cari tahu. Dalam psikologi terdapat istilah untuk mendefinisikan memendam perasaan. Istilah tersebut dikenal dengan represi. Represi mengacu pada kecenderungan diri untuk menghambat pengalaman ataupun ekspresi negatif bahkan pikiran negatif guna melindungi diri dari ancaman psikologis. Bentuk represi secara sederhana adalah seseorang yang mengalihkan pembicaraan ketika dia tidak nyaman untuk menjawabnya. Represi juga dapat dikatakan sebagai bentuk penghindaran terhadap informasi yang mengancam. Selain contoh sederhana tadi, terdapat juga hal lainnya yang dapat menggambarkan represi yakni, orang dewasa yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga sewaktu kecil kemudian mengalami trauma hingga ia tumbuh dewasa. Namun, ia memendam ingatan dan perasaan menyakitkan tersebut hingga terkubur jauh di bawah alam sadarnya. Hal demikian itu termasuk proses represi yang dimana ia menekan ingatan serta perasaan yang menyakitkan atau tidak menyenangkan dari pikiran sadarnya. Represi merupakan respon natural tubuh dalam melindungi diri, namun apabila terlalu sering maka dapat berpotensi mengancam kesehatan mental dan mengakibatkan seseorang berpotensi besar mengalami kecemasan, stres, dan depresi. “Unexpressed emotion will never die. They’re buried alive and always come forth later in uglier ways.” - Sigmund Freud Sumber : Bert Garssen (2007). Repression: Finding Our Way in the Maze of Concepts. , 30(6), 471–481. doi:10.1007/s10865-007-9122-7
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
April 2022
Categories |